Dry Eye Syndrome atau Sindrom Mata Kering adalah kondisi ketika mata tidak mampu memproduksi cukup air mata atau kualitas air mata yang dihasilkan buruk, sehingga tidak mampu melembapkan mata secara optimal. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, seperti rasa kering, gatal, panas, atau sensasi seperti ada benda asing di dalam mata. Sindrom ini sering terjadi pada orang yang sering terpapar layar gadget, berada di ruangan ber-AC, atau mengalami penuaan.
Penyebab utama Dry Eye Syndrome meliputi produksi air mata yang tidak mencukupi, penguapan air mata yang berlebihan, dan ketidakseimbangan dalam komposisi air mata (lapisan lipid, air, dan mukus). Faktor risiko lainnya termasuk usia lanjut, perubahan hormon pada wanita, penggunaan lensa kontak, dan efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti antihistamin atau obat tekanan darah. Lingkungan yang kering dan berangin juga dapat memperburuk gejala mata kering.
Untuk mengatasi Dry Eye Syndrome, langkah awal biasanya melibatkan penggunaan obat tetes mata berupa air mata buatan untuk menjaga kelembapan mata. Dokter mata juga dapat merekomendasikan pengobatan lebih lanjut, seperti penggunaan salep mata, menutup saluran air mata sementara (punctal plugs), atau terapi cahaya dan pijat kelopak mata. Selain itu, perubahan gaya hidup, seperti mengurangi waktu layar, menggunakan humidifier, dan melindungi mata dari angin, dapat membantu mengurangi gejala.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika Anda mengalami gejala mata kering yang berkepanjangan, karena kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti peradangan atau kerusakan pada permukaan mata. Dengan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, kondisi ini dapat dikelola dengan baik.
Sumber Refrensi:
- National Eye Institute. “Dry Eye.” https://www.nei.nih.gov/
- Mayo Clinic. “Dry Eyes – Symptoms and Causes.” https://www.mayoclinic.org/
- American Academy of Ophthalmology. “What Is Dry Eye Syndrome?” https://www.aao.org/